Friday, November 26, 2010

Ibnu Batutah

Selama ini tercatat dalam sejarah bahwa Columbus (1451-1506M) telah menjelajahi dunia. Dikatakan dialah penemu Dunia Baru atau Benua Amerika. Tidak banyak yang tahu jauh sebelum Columbus, orang-orang Arab sudah menjelajahi dunia.Salah seorang dari mereka ialah Ibnu Batutah atau nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati Al-Tanji. Beliau dilahirkan di Tangiers, Morocco, Afrika Utara pada 24 Februari 1304M. Besar dalam keluarga yang taat memelihara tradisi Islam, Ibnu Batutah giat mempelajari fiqh dari para ahli yang sebagian besarnya menduduki jabatan kadhi (hakim). Beliau juga mempelajari sastra dan syair Arab.
Kejayaan beliau dinikmati ketika zaman kekuasaan Bani Marrin di Morocco. Penguasaannya tentang dunia pelayaran didapat ketika bersama-sama pasukan kerajaan memerangi pasukan perang Perancis. Morroco dan Perancis hanya terpisah oleh lautan sehingga pertempuran laut sering terjadi antara keduanya. Pada akhirnya, Morroco pernah menjadi salah satu negara jajahan Perancis.
Menurut sejarahwan Barat, George Sarton, yang mengutip catatan Sir Henry Yules, Ibnu Batutah telah mengembara sejauh 75,000 batu melalui daratan dan lautan. Jarak ini jauh lebih panjang dari yang dilakukan Marco Polo dan penjelajah mana pun sebelum datangnya zaman mesin uap. Ketika Marco Polo meninggal dunia, Ibnu Batutah baru berusia 20 thn. Ahli sejarah seperti Brockellman mensejajarkan namanya dengan Marco Polo, Hsien Teng, Drake dan Magellan.
Mulai dengan menyeberangi gurun pasir Arabia menuju Iraq dan Iran, beliau kemudian kembali ke Damaskus dan melanjutkannya ke Mosul, India. Setelah itu beliau menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya ke Makkah dan menetap di Kota Suci itu selama tiga tahun (1328-1330M). Puas menetap di Makkah, beliau terus melanjutkan pengembaraan ke Aden dan belayar ke Somalia, pantai Afrika Timur, termasuk Ziela dan Mambasa. Kembali ke Aden, lalu ke Oman, Hormuz di Teluk Persia dan Pulau Dahrain. Beliau sempat mampir sebentar di Makkah pada 1332, lalu menyeberangi Laut Merah, menyusuri Nubia, Nil Hulu, Kairo, Syria dan tiba di Lhadhiqiya. Beliau kemudian menggunakan sebuah kapal Genoa, belayar ke Alaya di pantai selatan Asia Kecil
Setelah melakukan perjalanan laut, pada 1333 Ibnu Batutah melanjutkan pengembaraan lewat darat. Dilaluinya Rusia Selatan hingga sampai ke istana Sultan Muhammad Uzbeg Khan yang ada di tepi Sungai Wolga. Kemudian diteruskan penjelajahan hingga ke Siberia. Awalnya beliau berniat menuju Kutub Utara, namun dibatalkan kerana dinginnya cuaca daerah “Tanah Gelap”, sebutan wilayah yang tak pernah ada sinar matahari.
Perjalanan darat dilanjutkan menuju Persia Utara hingga Afghanistan dan beristirahat di Kabul. Pengembaraan berhenti sementara ketika Ibnu Batutah sampai di India dan bertemu dengan Sultan Delhi, Muhammad bin Tuqluq. Di kesultanan ini, Ibnu Batutah diangkat menjadi hakim oleh sultan dan tinggal di negeri ini selama delapan tahun.
Ketika menuju kawasan Cambay di India, beliau telah diserang sekelompok penyamun dekat Aligarh dan ditawan. Berkat permohonan seseorang, beliau selamat dari hukuman mati dan dilepaskan. Sebelum melanjutkan perjalanan, beliau diminta Sultan Delhi untuk menghadap. Sultan akhirnya memutuskan Ibnu Batutah menjadi duta besar kepada maharaja Cina.
Dalam kunjungannya ke Cina, tercatat kekaguman Ibnu Batutah terhadap kekuatan armada besar yang dibangun mereka. Beliau beruntung mendapat kesempatan menikmati perahu pesiar milik maharaja menuju Peking. Kembali dari Cina, Ibnu Batutah mengunjungi India, Oman, Persia, Iraq dan Damaskus. Kemudian beliau kembali ke Makkah menunaikan ibadah haji untuk kali keempat pada 1348M. Sekembalinya dari haji, beliau menyusuri Jerusalem, Gaza, Kairo dan Tunis. Dengan menumpang perahu dari Tunis, beliau menuju Morroco lewat Dardinia dan tiba di Fez, ibu kota Morroco pada 8 November 1349M. Sejak itu beliau menetap hinga akhir hayat pada 1377M. Seluruh pengembaraan beliau ke negara Islam dan non-Islam berlangsung selama 24 tahun.

atu catatan Ibnu Batutah, dalam perjalanan laut menuju Cina, beliau pernah mampir di wilayah Samudera Pasai (kini Aceh) yang menurut penilaian beliau “negeri nan hijau dan subur”, “rakyat dan alamnya indah dan menawan”, “negeri yang menghijau dan kota pelabuhannya besar dan indah”. Dalam versi lainnya, beliau menulis pulau Sumatra sebagai “Pulau Jawa yang menghijau”.Kedatangan Ibnu Batutah disambut Amir (panglima) Daulasah, Qadi Syarif Amir Sayyir Al-Syirazi, Tajuddin Al-Asbahani dan beberapa ahli fiqh atas perintah Sultan Mahmud Malik Zahir (1326-1345). Pada pandangan Ibnu Batutah, Sultan Mahmud merupakan penganut mazhab Syafi’i yang giat menyelenggarakan pengajian, perbahasan dan muzakarah tentang Islam. Kata beliau “Sultan sangat rendah hati dan berangkat ke masjid untuk sholat Jum’at dengan berjalan kaki. Selesai sholat, Sultan dan rombongan biasa berkeliling kota melihat keadaan rakyatnya”.Beliau juga melihat Samudera Pasai saat itu merupakan pusat studi Islam. Penilaiannya itu wajar karena sejarah berdirinya kerajaan Samudera Pasai juga merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kerajaan Samudera Pasai telah didirikan oleh Sultan Malikus Shaleh (W 1297), yang sekaligus sebagai sultan (pemimpin) pertama negeri itu.Beliau berada di Samudera Pasai selama 15 hari. Sempat mengunjungi pedalaman Sumatra yang masih dihuni masyarakat non-Muslim. Di situ juga beliau menyaksikan beberapa perilaku masyarakat yang mengerikan, bunuh diri massal yang dilakukan hamba ketika pemimpinnya mati.

0 comments:

Post a Comment

siLakaN berkomeNtar.........( يرجى التعليق )

 

Telaga Sarawandori mutiara tersembuny

Telaga Sarawandori, mutiara tersembunyi



Telaga Sarawandori, bagaikan mutiara indah yang masih tersembunyi di Papua. Pantai biru bercampur hijau. Keasriannya masih benar-benar asli, cantik tanpa dandanan prasarana apapun. Lautan nan biru disambut dengan air tawar dari telaga.Telaga Sarawandori merupakan perpaduan air laut dan air tawar.

Warna airnya kehijauan sangat bening, Wow perjalanan yang sungguh cantik... Bagaikan di telaga dongeng ........ Rimbunnya hutan ditepi telaga ..... sejuk, jernih, asri. Anak-anak di Sarawandori ....... bersahabat walau malu-malu..

Kejernihan airnya ........ mampu mengungkap semua yang ada di dalam telaga. Bintang lautpun dengan mudah untuk dipungut.

Telaga Sarawandori, mutiara indah yang terletak 30 km dari kota Serui, Kabupaten Japen Waropen, Papua.

Indonesia memang luar biasa kekayaan alamnya. Anda tidak akan pernah membayangkan keindahan seperti apa yang dapat Anda nikmati bila menikmati telaga yang begitu bening dan mempesona seperti Telaga Sarawandori.

Telaga berwarna biru dengan panorama yang sangat indah ini terletak di desa Sarawandori, sekitar 5 km dari kota Serui, ibukota kabupaten Yapen, Papua. Di sini dibangun sebuah objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Serui pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya. Selain sebagai objek wisata juga tersedia rumah-rumah untuk tempat istirahat melepas lelah sambil bermalam.

Obyek wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Yapen Waropen di Serui. Jauh dari keramaian dan masih amat alami, akan membuat liburan Anda tidak akan terlupakan.

Telaga Sarawandori memang menyimpan potensi wisata bahari yang menarik wisatawan, karena telaga ini benar-benar masih "perawan" bening dan berwarna biru. Pemerintah Kabupaten Yapen membangun pondok-pondok istirahat dimana para pengusaha membuka rumah makan, restoran, kafetaria hingga karaoke.

Telaga yang diapit dua tanjung di bagian Barat Kota Serui itu pernah menjadi tempat persembunyian kapal perang tentara sekutu pimpinan AS ketika perang dunia ke-II melawan Jepang dimana pasukan sekutu dibawah komando McArthur membumi-hanguskan Kota Hiroshima dan Nagasaki.

_dariQ untuk Qt_

Subhanallah .....
alam indonesia adalh surga di dunia....
bagaimana tidak beragam kekayaan alam ada di Indonesia tercinta ini.
Banggalah kita-kita yang hidup di negeri terindah ini. ^_^

Sample Text

-orang-orang yang didoakan malaiakat-

* Kita tidur dalam keadaan suci

* Duduk menunggu waktu sholat

* Berada di dhaff terdepan dalam jamaah

*Orang yang mau menyambung shaff shalat jamaah

*Malaikat mengucap amin waktu sholat

*Duduk di tempat sholat setelah sholat

*Shola shubuh dan ashar berjamaah

*Mendoakan saudara tanpa sepengetahuannya

*Berinfaq

*Makan sahur

*Menjenguk orang sakit

**Mengajarkan kebaikan kepada orang lain